Showing posts with label Palestina. Show all posts
Showing posts with label Palestina. Show all posts

Thursday, April 9, 2009

Yang anda belum ketahui ttg Perang Salib


Apakah anda tahu, kalau raja Richard dari Inggris tidak bisa berbahasa Inggris? Ataukah anda tahu kalau raja Richard dan sultan Saladin sering makan malam bersama dijeda pertempurannya? Seperti layaknya perang-perang yang lain, maka perang salib banyak sekali menyimpan cerita atau fakta unik dibaliknya.

1. Richard the Lion heart, yang terkenal sebagai Raja Inggris, dan konyolnya beliau tidak bisa bahasa inggris. Karena sejak kecil dia selalu berada di Prancis. Dia cuma numpang lahir di Inggris. Bahkan konon, beliau lebih mahir bahasa Arab daripada bahasa Inggris.

2. Raja Richard berada di Inggris dalam masa pemerintahannya hanya selama 11 bulan. Permaisurinya, Queen Berengaria of Navarre, malah tidak pernah ke Inggris sama sekali. Oleh karena itu Richard juga dikenal sebagai " The Absent King

3. Saking tidak percayanya dengan motivasi rekannya sesama ekspedisi perang salib, Raja Richard pernah mengatakan : "Saya lebih rela Yerusalem dipimpin oleh seorang Muslim yang bijak dan berjiwa ksatria daripada kota suci itu jatuh ketangan para baron Eropa yang hanya mengejar kekayaan pribadi "

4. Pada suatu peristiwa di pertempuran di Jaffa, ketika pasukan kavaleri Tentara Salib merasakan kelelahan, Richard sendiri memimpin pasukan tombak melawan kaum muslim. Saladin nyaris berada di sisinya dengan penuh kekaguman. Saat dia melihat kuda Richard terjatuh di bawahnya, seketika Sultan mengirimkan tukang kudanya ke medan pertempuran dengan dua ekor kuda yang masih segar untuk Raja Inggris yang berani itu.
5. Ada juga cerita mengenai Richard yang memasuki Yerusalem dengan menyamar dan makan malam bersama Saladin : mereka benar-benar saling bersikap ramah. Dalam rangkaian perbincangan, Richard bertanya kepada Sultan tentang bagaimana pandangannya mengenai Raja Inggris. Saladin menjawab bahwa Richard lebih mengunggulinya dalam sifat keberaniannya sebagai seorang ksatria, tapi kadang-kadang dia cenderung menyia-nyiakan sifatnya ini dengan terlalu gegabah dalam pertempuran. Sedangkan menurutnya Richard, Saladin terlalu moderat dalam memperkuat nilai-nilai keksatriaan, bahkan dalam pertempuran


6. Ketika ada salah satu panglima perang saladin memberontak, Richard membunuhnya dan menyerahkan kepalanya pada saladin serta berkata, "Aku tidak ingin orang ini mengacaukan "permainan" kecil kita". Dan keesokan harinya mereka bertempur sengit.

7. Pernah dalam suatu pertempuran, Richard melihat bahwa pedang saladin tumpul dan dia menghentikan perang hari itu untuk memberikan kesempatan agar saladin mengasahnya

8. Suatu hari, Richard sakit keras. Mendengar kabar itu, Shalahuddin mengirimkan dokter terbaiknya untuk mengobati Richard. Kapan lagi kita bisa mendapatkan pemimpin kaum muslim yang memiliki akhlak seperti Salahuddin?

9. Orang Eropa pada awalnya menyebut orang Muslim sebagai Barbarian, tetapi akibat kontak yang intensif dari perang salib, Lambat laun mereka menyadari bahwa yang barbar sesungguhnya adalah mereka. Jika ditilik dari tingginya peradaban budaya dan ilmu kaum muslimin saat itu.

10. Menurut catatan sejarah, pada saat perang salib, semua wanita dan pelacur di usir keluar dari kamp crusaders. Seluruh crusaders harus suci secara jasmaniah, bebas dari nafsu. Tapi ada satu grup wanita yg bebas keluar masuk camp crusaders yaitu tukang cuci baju. Bahkan kalau satu grup tukang cuci mau bepergian antar kota, mereka dijaga oleh sepasukan knight, dan dibuntuti pasukan infantri. Kalau iring-iringan ini diserang, keselamatan para tukang cuci ini no.1. Waktu ditawan pasukan muslim, para tukang cuci ini lebih dihormati daripada prajurit biasa. Sampai-sampai Richard The Lion Heart juga rela membayar ransum buat para tukang cuci itu


11. Ketika Frederick Barbarossa (kakek kaisar Frederik II) meninggal pada ekspedisi perang salib III, banyak ksatrianya yang menganggap bahwa ini adalah kehendak Tuhan dan banyak yang bergabung dengan kaum muslim. Lalu yang tersisa membawa jasad Barbarossa menuju ke yerusalem dengan anggapan nanti Barbarosa akan terlahir kembali.

12. Frederick II Kaisar Jerman, punya hubungan khusus dengan Sultan Malik dari Mesir di perang salib V. Beliau merasa di jaman itu (jaman dark ages), satu-satunya yang sebanding dengan dia di masalah budaya dan personality adalah pangeran-pangeran dari kerajaan muslim. Oleh karena itu gaya hidupnya agak nyentrik (dia berpoligami, padahal seorang Katolik tidak demikian).

13. Waktu terpaksa harus berpartisipasi dalam perang salib, Frederick II berhasil merebut Jerusalem, Betlehem dan Nazareth tanpa meneteskan setitik darahpun. Walaupun sebenernya dia cuma menyewa ke 3 kota tersebut dari sahabatnya si sultan Malik dari Mesir

14. Pernah ada kejadian Frederick II memukul pendeta yang masuk ke dalam masjid dan memperingatkan agar jangan melakukan hal itu lagi. Sedangkan al-Malik pernah dinasehati oleh Knight Templar agar membunuh Frederick II pada saat pengawalannya sedang longgar. Mengetahui hal tersebut, al-Malik segera menyuruh Frederick II agar segera pergi dari situ karena keadaannya 'berbahaya'
15. Kekalahan pasukan Arab lebih sering karena mereka terpancing melakukan serangan terbuka melawan kavaleri berat Eropa. Dimana disiplin serta pengalaman tempur sukarelawan Jihad kalah jauh dari satuan tempur veteran Eropa khususnya ordo-ordo militer seperti Templar, Hospitallers dan Teutonic Knight.

16. Kekalahan pihak Eropa umumnya akibat dari insubordinasi alias kurang kuatnya komando tunggal dalam kesatuan tentara yang terdiri dari elemen-elemen berbeda dari para baron dan ordo militer yang sebenarnya saling tidak suka satu sama lainnya. Selain itu dalam beberapa kekalahan, para tentara bayaran ( mercenary ) dan sukarelawan Eropa seringkali terlalu cepat meninggalkan barisannya untuk menjarah kota-kota Islam yang hampir ditaklukannya. Hal itu membuat pasukan Islam yg sebenarnya sudah terpojok bisa melakukan counter-attack

17. Pasukan turki khwaraziman yang menyerang jerusalem tahun 1244 waktu itu dikontrol oleh keturunan genghis khan, Eljigidei. Yang lucu dari pasukan ini adalah pasukannya mayoritas beragama Buddha bahkan komandan Hulegu khan juga seorang Buddhis.

18. Sebenarnya pengiriman para Crusader salah alamat, kaum Turki Seljuk yang banyak mengganggu ziarah kaum kristiani ke Yerusalem sudah diusir oleh khalifah Mesir. Akan tetapi lamanya perjalanan serta miskinnya informasi membuat pemimpin Crusader tidak mendengar pergantian kekuasaan di Yerusalem.

19. Divisi elit pasukan berkuda Cossack di Rusia dan Musketer berkuda di Prancis karena terinspirasi suksesnya pasukan berkuda pemanah bangsa Arab. Pasukan berkuda bukan hanya sebagai pasukan sayab tapi menjadi pasukan khusus

20. Membangun sepasukan knights memakan biaya yang sangat besar. Seorang raja sekalipun di abad pertengahan paling hanya memiliki sekitar 100 - 300 Full Knight dengan Heavy Horse yang berdinas dibawah komandonya secara full - time. Biasanya para raja akan mengumpulkan seluruh Knight yang berada di bawah para duke dan baronnya apabila menghadapi pertempuran besar.

21. Para Knights umumnya adalah anak para ningrat yang tidak memiliki hak waris. Di masa itu seperti juga para bangsawan dimana saja, kekayaan dan kekuasaan sang ayah hanya diwarisi oleh putra sulungnya, kecuali tingkat raja atau baron kaya dimana putra ke dua hingga ke 3 masih mungkin mewarisi satu county atau estate dengan kastil kecil. Putra-putra yang tidak atau merasa kurang memiliki kekayaan biasanya sejak remaja mengasah diri dengan ketrampilan perang. Mereka kemudian pada usia tertentu (15-16 tahun ) di inagurasi menjadi knight oleh raja atau baron tempat dia mengabdi.

22. Ada sebuah aturan yang tidak pernah dilanggar oleh kedua belah pihak sewaktu perang salib. Yaitu Fakta Nobility atau Hukum Chivalry yang berlaku di abad pertengahan bahwa raja tidak boleh membunuh sesama raja. Khususnya apabila tertawan. Salah satu kode etik knights dan para noble adalah mereka pantang membunuh keluarga atau orang2 dari keturunan ningrat yang menyerah/tertawan dalam pertempuran. Akan tetapi khusus buat religius-military Order spt Templar, Hospitaller dan Teutonic dalam perang Salib, peraturan itu tidak berlaku terhadap para noble/ningrat Muslim. Kecuali dalam kondisi khusus atau mendapat spesial order dari pemimpin Crusader yang mendapat mandat langsung dari Paus. Dalam tradisi Arab sendiri, seorang raja pantang membunuh sesama raja. Hal itu yang diterapkan Saladin ketika dia tidak membunuh Guy of Lusignan, raja kerajaan Latin di Yerusalem ketika berhasil memenangkan pertempuran Hattin


23. Saladin pernah melanggar etika dan hukum perang Islam yg selalu dia junjung tinggi ketika dia mengeksekusi semua tawanan Ksatria Templar dan Hospitaller ketika dia memenangkan pertempuran Hattin. Sementara Richard The Lion Heart juga pernah melanggar kode etik Chivalry serta etika Noble-nya saat dia mengeksekusi 2000 serdadu Saladin yang tertawan di depan gerbang Acre/Akko

24. Kalau selama ini kita mendengar bahwa Saladin itu komandan yg santun, maka salah satu panglima mamluk yaitu Baybar adalah komandan yang garang. Tidak kalah garangnya dalam soal bunuh-membunuh seperti crusaders. Kalau crusaders dibawah pimpinan Richard pernah menghukum mati seluruh tawanan muslim di Aacre, pasukan Baybar juga membunuh semua orang kristen di Acre, termasuk pendeta dan perempuan. bahkan dia berkirim surat ke komandan crusaders untuk menceritakan detil pembantaian di dalam suratnya. Baybar bahkan sampai membuat lingkungan acre jadi gurun agar di masa depan sulit untuk jadi pangkalan crusaders lagi.

25. Saat pengepungan kota Acre, Baybars menggunakan siege weaponnya selain sebagai senjata penghancur berat jarak jauh, juga sebagai senjata psikologi dan biologi. Senjata katapel-nya tidak hanya melontarkan batu ke arah kota, tapi juga mayat pasukan musuh, tawanan anak-anak yang masih hidup serta bangkai binatang spt kuda, unta dll. Di abad pertengahan hal itu kerap disebut sbg 'humor pasukan artileri'. Namun Baybars melakukannya lebih intensif dan mengerikan.

26. Akibat dihinggapi penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati). Maka.Shalahuddin lantas menggagas sebuah festival yang diberi nama peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tujuannya untuk menumbuhkan dan membangkitkan spirit perjuangan. Di festival ini dikaji habis-habisan sirah nabawiyah (sejarah nabi) dan atsar (perkataan) sahabat, terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai jihad.Festival ini berlangsung dua bulan berturut-turut. Hasilnya luar biasa. Banyak pemuda Muslim yang mendaftar untuk berjihad membebaskan Palestina. Mereka pun siap mengikuti pendidikan kemiliteran.







Bookmark and Share

Sunday, January 11, 2009

HAMAS


HAMAS : Harakah al-Muqawamah al-Islamiyah

(Gerakan Perlawanan Islam). Hamas merupakan gerakan perlawanan rakyat nasional yang bergerak demi menciptakan situasi yang kondusif untuk merealisasi kan kemerdekaan rakyat Palestina, membebaskan mereka dari penganiayaan, membebaskan bumi mereka dari penjajah Israel serta untuk menghadang proyek Zionisme yang didukung oleh kekuatan Imperialisme Modern.

1. Gerakan Hamas
Hamas adalah singkatan dari: ”Harakah al-Muqawamah al-Islamiyah” (Gerakan Perlawanan Islam). Hamas merupakan gerakan perlawanan rakyat nasional yang bergerak demi menciptakan situasi yang kondusif untuk merealisasikan kemerdekaan rakyat Palestina, membebaskan mereka dari penganiayaan, membebaskan bumi mereka dari penjajah Israel serta untuk menghadang proyek Zionisme yang didukung oleh kekuatan Imperialisme Modern.

Gerakan Hamas adalah gerakan jihad dalam arti yang luas menurut konsepsi jihad. Ia merupakan bagian dari gerakan Kebangkitan Islam (an nahdhah al islamiyah) yang meyakini bahwa kemerdekaaan merupakan gerbang utama bagi kemerdekaan rakyat Pelestina, mulai dari Sungai Yordan sampai Laut Tengah. Hamas adalah gerakan kerakyatan, karena merupakan ekspresi konkret dari arus rakyat yang luas dan mengakar dalam barisan putra-putri bangsa Palestina dan Umat Islam, yang memandang bahwa aqidah dan motivasi ke-Islaman adalah dasar yang tepat untuk melawan musuh yang membawa motivasi aqidah dan program yang bertentangan dengan seluruh upaya kebangkitan yang terjadi di dalam Umat (an nahdhatu fil ummah). Dalam barisan Hamas, terhimpun semua unsur umat Islam yang meyakini pemikiran dan prinsip-prinsipnya, sanggup memikul seluruh konsekuensi pertarungan dan perlawanan menghadapi proyek Zionisme.

2. Simbol Gerakan
Lambang Hamas terdiri dari: gambar Mesjid Qubbatus Shakhrah (Rock Dome) yang di atasnya terdapat peta kecil Palestina dengan batas wilayahnya. Dua bendera Palestina berbentuk setengah busur melingkupi kubah yang seolah-olah memeluknya. Tertulis pada bendera kanan kalimat «la ilaha illa` llah» dan pada bendera kiri kalimat «Muhammad Rasulullah». Dua buah pedang di bawah kubah bertemu pada dasar kubah dan saling menjauh membentuk lingkupan bawah untuk kubah.

Di bawah gambar tertulis kata ”Palestina”, dan juga tertulis ”Harakah al-Muqawamah al-Islamiyah - Hamas” pada sehelai pita di bawah gambar.

Gambar mesjid dan kalimat la ilaha illa `llah Muhammad Rasulullah menggambarkan keislaman masalah Palestina dan dimensi aqidahnya. Sedangkan gambar peta menunjukkan sikap Hamas yang tetap yaitu perjuangan berporos pada pembebasan seluruh wilayah tanah suci Palestina dengan batas-batas wilayahnya dari kungkungan penjajah Israel, dan juga menggambarkan penolakan Hamas terhadap pembatasan masalah hanya pada wilayah yang dirampas pada tahun 1967.

Sedangkan dua pedang melambangkan kekuatan dan kemuliaan, sebagaimana ia tertancap dalam jiwa bangsa Arab. Hamas yang terjun dalan pertarungan melawan penjajah yang tak mengenal norma kemanusiaan apapun, tetap berpegang teguh dalam perjuangannya dengan nilai-nilai kemuliaaan dan kehormatan, serta mengarahkan kekuatannya ke arah musuh yang hakiki tanpa sedikitpun kelemahan ataupun penyelewengan.


Sebuah Realita Yang Terjadi Di Tanah Palestina !!

Kini...
Tampak Nyata di Depan Mata Kita.
Kita Hanya Bisa Mendengar
Kini Kita Lihat
Kini Bisa Kita Rasakan
Semoga Ruh Jihad kembali Bergetar
Di Setiap Relung Jiwa-Jiwa Rapuh Kita

Yang pernah Alpa Bahkan Seringkali Lalai
Oleh Belaian Manis Manjanya Dunia

Allohu Akbar !!!!
Kepalkan Tanganmu Wahai Ikhwah Fillah
Rapatkan Barisanmu Wahai Saudara
Singkirkan Belenggu yang Menghijab Nurani Kita

Enyahkan Prasangka Yang Rusakkan Ukhuwah
Mantapkan Tekadmu Wahai Calon-Calon Ahlul Jannah
Jalan Di Depan Kita Hanyalah Dua Pilihan
Hidup Mulia Atau Mati Sebagai Syuhada

Allohu Akbar !!!
Asahlah Pedangmu, gentarkan para biadab
Lontarkan kerikilmu, luluh lantakkan para durjana
Jadikan Hartamu Senjata, guncangkan perut mereka
Angkatlah penamu, robek mulut-mulut para kera
Bebaskan Palestina Dengan Senjata Apa Saja
Berjihad Dengan Segala Potensi Milik Kita

Jadikan dirimu ar ruhul jadid fii jasadil ummah !!!

"Dan Persiapkanlah Kekuatan Apa Saja Yang Kamu Sanggupi Dan Dari Kuda-Kuda Perang Yang Ditambatkan (Segala Potensi Yang Dimiliki Ummat). Yang Dengan Persiapan Itu Kamu Dapat Menggetarkan Musuh-Musuh Alloh Dan Musuh-Musuhmu Dan Orang-Orang Selain Mereka Yang Kamu Tidak Mengetahuinya, Padahal Alloh
Mengetahuinya....(ilaa akhirul ayat) " (QS Al Anfal : 60)

Ya Tuhanku,
Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang
Mereka adalah hamba-Mu yang teraniaya dijalan-Mu
Kasihanilah mereka, Ampunilah dosa-dosa mereka, terimalah mereka disisi-Mu

Ya Tuhanku,
Yang memiliki Arsy yang Maha Tinggi
Yang menggenggam langit dan gugusan bintang
Terimalah airmata mereka, terimalah kesedihan mereka, terimalah pengorbanan mereka

Wahai saudaraku yang disana,
Maafkanlah aku yang lemah disini
Maafkan setiap rupiah yang telah aku belanjakan untuk perusahaan milik sekutu bangsa yang menindasmu, aku bertobat dan sangat menyesalinya aku hanya bisa berdoa untukmu, semoga doaku yang lemah dan berlumur dosa
ini kiranya diperkenankan oleh Tuhan

Ya Tuhanku,
Terimalah mereka disisi-Mu sebagai syuhada


Terima Kasih Olmert!


Terimakasih, Ehud Olmert!

atas hadiah tahun baru yaitu hantarkan ratusan mujahid mulia,

Warga palestin, semoga Allah Muliakan tempatnya.

Menuju al-jannah al-ma’wa.

Warga palestina, anak-anak,orang tua, wanita yang tak bersenjata

getar suaranya menggetarkan Zionis Yahudi pengumbar angkara,

dihujani peluru kendali oleh helikopter buatan Amerika.
Terimakasih Olmert!

Di tanganmu, dunia makin terbuka matanya

Kejahatan Zionis Israel sungguh tiada tara

Konferensi Asia Afrika di Indonesia tahun 1955,

Sudah satu suara

Zionisme Yahudi benar-benar imperialisme paling utama

Zionisme bukan hanya menjajah, mengeruk kekayaan negeri Muslim Palestina, Tetapi pun mengusir jutaan penduduknya,

terlunta-lunta di berbagai pelosok dunia.



Terimakasih Olmert!

Tidaklah sia-sia, kau mewarisi ideologi Vladimir Jabotinski, orang Rusia.

Guru mu itu seorang Zionis-Realis sejati pemuja kuasa.

Kata dia, Zionisme sama dengan imperialisme, penjajahan atas manusia.

Tidak ada yang rela dijajah dan diperhina.


Sebab itu, kata gurumu, hanya satu cara untuk menghadapi mereka,

Gunakan kekuatan dan senjata!

Kau, Ehud Olmert, sejak Zionis bermula

Telah akrab dengan darah dan air mata manusia

Saat kau memimpin yahudi, ratusan tawanan tentara kau lindas

dengan kendaraan lapis baja.


Terimakasih Olmert!

Nafsu membunuhmu tampak begitu membara,

Setelah warga palestin menjadi syuhada

Presiden Bush, berkata

“Israel hanya membalas serangan Hamas,Hamaslah teroris sebenarnya”

Belumkah jutaan jiwa menjadi pelepas dahaga haus darah sang-drakula?

Terimakasih Olmert!

Seketika, kau masih dapat berleluasa

Karena Sang Adi Kuasa, Amerika, masih membela

Tindakan biadabmu dalam menjajah dan membunuh warga Palestina,



Bahkan, berkata si Condoleeza, penesehat keamanan kuasa dunia

Hamas adalah teroris dunia.

Dan Yassin adalah pemimpinnya.

Katanya: "Let's remember that Hamas is a terrorist organization and that Sheikh Yassin himself has been heavily involved in terrorism."

Jika Yassin, kakek tua, yang teraniaya dicap teroris dunia,

akan banyak yang bertanya, apakah yahudi manusia?

Terimakasih Olmert!

Mata dan telinga manusia telah terbuka

Dunia Islam begitu juga, semoga!

Darah dan perjuangan al qassam tidak sia-sia

para syuhada boleh pergi ke alam baqa

Tapi perjalanan masih belum lama

1948 Zionis berkuasa di Palestina

1967 al-Aqsha diterkam pula

Sabda Nabi Akhir Zaman akan terjelma

Yahudi akan dikalahkan dan terhina

Bersembunyi di balik batu dan tetumbuhan

Ketakutan diserbu pasukan sabilillah

Generasi 54 surat al-Maidah

Yang Cinta Allah, dan Allah cinta mereka

Terimakasih Olmert!

Untuk para penjahat dan pebantai manusia

Allah SWT sudah sediakan tempatnya

Nereka Jahannam, tempat paling hina

Kau memang berjasa, menabur dosa dan angkara

Membuka fakta

Akan kejahatan dan kekejaman keturunan Yehuda si Pezina
Tapi, Olmert!

Saya kuatir bila kata-kata Mofaz benar adanya

Kemarahan umat Islam hanyalah sementara

Sebentar lagi mereka lupa

Dan sibuk dengan urusan dunia seperti semula

Sebab al-wahnu telah menggejala

Cinta dunia dan takut menemui Allah Azza wa-Jalla.

Allahumma, Rabbanaa

Laa tuakhidznaa in nasiinaa

Aw akhtha’naa

Rabbanaa wa laa tahmil ‘alainaa

Ishran kamaa hamaltahuu ‘alalladziina min qablinaa

Rabbanaa wa laa tuhammilnaa ma laa thaaqata lanaa bih

Wa’fu ‘anna wa ighfirlana warhamnaa

Anta maulaanaa fanshurnaa

‘ala al-qaumil kaafiriin

Amin.


Friday, January 2, 2009

Pembantaian Besar Warga Palestina


Pembantaian King David, 1946: 92 tewas
Serangan ini dilakukan oleh organisasi teroris Irgun dan sepengetahuan David Ben Gurion, pejabat teras Zionis dalam masa itu. Sejumlah total 92 orang, terdiri atas orang Inggris, Palestina, dan Yahudi terbunuh dan 45 orang terluka parah.
Pembantaian Baldat Al-Shaikh, 1947: 60 tewas
Enam puluh orang Palestina yang tengah terlelap di tempat tidurnya, di antara mereka para wanita, anak-anak, dan orang tua, kehilangan nyawanya karena serangan ini, yang dilakukan oleh 150-200 teroris Zionis. Serangan dimulai pada pukul 2 pagi dan berlangsung selama 4 jam.
Pembantaian Yehida, 1947: 13 tewas
Di Yehida, salah satu pemukiman pertama Zionis, para penyerang yang berpakaian seperti tentara Inggris menembaki orang-orang Islam.
Pembantaian Khisas, 1947: 10 tewas

Dua mobil yang dipenuhi anggota-anggota Haganah memasuki desa Khisas di perbatasan Libanon dan melakukan penembakan pada seseorang yang melintasi jalan mereka.
Pembantaian Qazaza, 1947: 5 anak-anak tewas
Lima anak kehilangan jiwanya dalam peristiwa ini, ketika teroris Zionis menembaki sebuah rumah dengan membabi buta.
Pembantaian Hotel Semirami, 1948: 19 tewas
Dalam sebuah operasi yang ditujukan untuk membuat orang-orang Palestina merasa tidak aman dan memaksa mereka keluar dari Yerusalem, sekelompok teroris Zionis yang dipimpin oleh presiden Israel pertama, David Ben Gurion, meledakkan Hotel Semirami. Sembilan belas orang terbunuh.
Pembantaian Naser al-Din, 1948
Sekelompok teroris Zionis berpakaian tentara Arab menembaki penduduk kota yang meninggalkan rumahnya untuk menyambut mereka. Hanya 40 orang yang lolos dari pembunuhan ini, dan desa tersebut terhapus dari peta.
Pembantaian Tantura, 1948: 200 tewas
Tantura, sekarang rumah dari sekitar 1500 pemukim Yahudi, adalah sebuah tempat pembantaian besar-besaran atas orang-orang Islam pada tahun 1948. Sejarawan Israel Teddy Katz menggambarkan serangan ini sebagai berikut: “Dari jumlahnya, ini benar-benar salah satu pembantaian yang terbesar."
Pembantaian Mesjid Dahmash, 1948: 100 tewas
Batalalion Komando Israel ke-89 yang dipimpin oleh Moshe Dayan, yang nantinya menjadi Menteri Pertahanan, mengumumkan kepada penduduk desa bahwa mereka akan aman hanya jika mereka berkumpul di mesjid. Akan tetapi, 100 orang Islam yang mencari tempat perlindungan tersebut justru dibantai di sana. Para penduduk yang ketakutan di Lydda dan Ramla meninggalkan tanahnya. Sekitar 60.000 orang Palestina keluar dari negerinya, dan 350 orang lebih tewas dalam perjalanan karena keadaan kesehatan yang parah.
Pembantaian Dawayma, 1948: 100 tewas
Serangan ini merupakan pembantaian terbesar yang dilakukan Israel. Sebagian besar yang terbunuh tengah berada di mesjid untuk melakukan sholat Jum’at. Wanita-wanita Palestina diperkosa selama serangan ini, sementara rumah-rumahnya diledakkan dengan dinamit, padahal ada orang di dalamnya.
Pembantaian Houla, 1948: 85 tewas
Tentara Israel memaksa 85 orang untuk masuk ke dalam sebuah rumah, kemudian rumah itu dibakar. Setelah itu, sebagian besar warga yang merasa takut melarikan diri ke Beirut. Dari 12.000 penduduk asli Houla, hanya 1200 orang yang tersisa.
Pembantaian Salha, 1948: 105 tewas
Setelah penduduk suatu desa dipaksa masuk ke mesjid, orang-orang tersebut dibakar hingga tak seorang pun yang tersisa hidup-hidup.
Pembantaian Deir Yassin, 1948: 254 tewas
Kenyataan bahwa agenda dunia dikendalikan oleh media Barat, yang sebagian besarnya memihak Israel, kadangkala mencegah peristiwa-peristiwa di Israel untuk diungkap. Namun, beberapa kejadian seperti kekerasan dan kekejaman telah didokumentasikan secara terperinci oleh lembaga-lembaga internasional. Inilah salah satu dari kejadian-kejadian itu, yang dilakukan oleh organisasi teroris Irgun dan Stem.
Pada malam 9 April, 1948, penduduk Deir Yassin terbangun karena perintah “mengosongkan desa” yang disuarakan oleh pengeras suara. Sebelum mereka mengerti apa yang tengah terjadi, mereka telah dibantai. Penyelidikan Palang Merah dan PBB yang dilakukan berturut-turut di tempat kejadian menunjukkan bahwa rumah-rumahnya pertama-tama dibakar lalu semua orang yang mencoba melarikan diri dari api ditembak mati. Selama serangan ini, wanita-wanita hamil dicabik perutnya dengan bayonet, hidup-hidup. Anggota tubuh korban dipotong-potong, lalu anak-anak dihantam dan diperkosa. Selama pembantaian Deir Yassin, 52 orang anak-anak disayat-sayat tubuhnya di depan mata ibunya, lalu mereka dibunuh sedang kepalanya dipenggal. Lebih dari 60 orang wanita terbunuh lalu tubuh-tubuh mereka dipotong-potong.35 Salah satu wanita yang melarikan diri hidup-hidup menceritakan pembantaian massal yang ia saksikan sebagai berikut:
Saya melihat seorang tentara memegangi saudara perempuan saya, Saliha al-Halabi, yang sedang hamil sembilan bulan. Ia menyorongkan sebuah senjata mesin pada lehernya, lalu memberondongkan seluruh pelurunya kepada saudara saya. Lalu ia beralih menjadi seorang jagal, ia mengambil sebuah pisau lalu menyayat perutnya hingga terburai lalu mengeluarkan janinnya yang telah mati dengan pisau Nazinya yang tak berprikemanusiaan.
Tidak puas hanya dengan pembantian, para teroris lalu mengumpulkan seluruh perempuan dewasa dan remaja yang masih hidup, menanggalkan seluruh pakaian mereka, membaringkan mereka di mobil terbuka, membawa mereka sepanjang jalan daerah Yahudi di Yerusalem dalam keadaan telanjang. Jacques Reynier, perwakilan Palang Merah Palestina pada saat itu, yang melihat potongan-potongan mayat selama kunjungannya ke Deir Yassin pada hari serangan itu, hanya bisa berkata: “Keadaannya sudah mengerikan."
Selama diadakannya serangan, 280 orang Islam, di antara mereka wanita dan anak-anak, mula-mula diarak di sepanjang jalan lalu ditembak seperti menjalani hukuman mati. Sebagian besar wanita yang masih remaja diperkosa sebelum ditembak mati, sedangkan remaja pria dikebiri kemaluannya
Harus dijelaskan bahwa para teroris yang melakukan pembantaian massal ini bukanlah anggota organisasi radikal yang bertindak di luar hukum atau menentang kendali pemerintah; justru mereka itu dikendalikan langsung oleh pemerintah Israel. Pembantaian Deir Yassin dilakukan oleh kelompok Irgun dan Stern, di bawah kepemimpinan langsung Menachem Begin, yang di kemudian hari menjadi perdana menteri Israel.
Begin menggambarkan operasi tak berprikemanusiaan ini, yang hanyalah salah satu contoh dari kebijakan resmi kebrutalan Israel, dalam kata-kata: "pembantaian ini tidak hanya bisa dibenarkan, justru, tidak akan ada negara Israel tanpa ‘kemenangan’ di Deir Yassin." Para Zionis menjadikan serangan seperti itu untuk menteror orang-orang Palestina dan mengusir mereka dari tanah mereka sehingga imigran Yahudi punya tempat untuk hidup. Israel Eldad, seorang pemimpin Zionis yang terkenal, menyatakan hal ini secara terbuka ketika ia berkata: "Jika tidak ada Deir Yassin, setengah juta orang Arab akan tetap tinggal di negara Israel (pada tahun 1948). Negara Israel tidak akan pernah ada."
Para Zionis menganggap pembersihan etnis seperti ini sebagai hal teramat penting untuk mendirikan negara Israel. Memang operasi-operasi ini, yang dilanjutkan setelah serangan Deir Yassin, menyebabkan banyak orang-orang Palestina meninggalkan tanahnya dan melarikan diri, atau menderita nasib yang sama seperti penduduk Deir Yassin.
Pembantaian di Qibya, 1953: 96 tewas
Serangan Zionis lainnya yang dirancang untuk “mendorong” orang-orang Palestina melarikan diri terjadi di Qibya, suatu desa dengan penduduk 2000 orang di perbatasan Yordania. Penyelidikan lebih lanjut di tempat kejadian yang dilakukan oleh beberapa pengamat dengan jelas mengungkap bagaimana pembantaian terjadi. Pembantaian Qibya, yang terjadi pada 13 Oktober 1953, meliputi penghancuran 40 rumah dan pembunuhan 96 orang sipil, sebagian besar di antara mereka wanita dan anak-anak. Unit “101” ini dipimpin oleh Ariel Sharon, yang nantinya juga menjadi salah satu perdana menteri Israel. Sekitar 600 tentaranya mengepung desa itu dan memutuskan hubungannya dengan seluruh desa Arab lainnya. Begitu memasukinya pada pukul 4 pagi, para teroris Zionis mulai secara terencana memusnahkan rumah-rumah dan membunuh penduduk-penduduknya. Sharon yang kalem, yang langsung memimpin serangan tersebut, mengumumkan pernyataan berikut setelah pembantaian: “Perintah telah dilaksanakan dengan sempurna: Qibya akan menjadi contoh untuk semua orang."
Dr. Yousif Haikal, duta besar Yordania untuk PBB pada saat itu, menerangkan pembantaian ini dalam laporannya kepada Dewan Keamanan:
Orang-orang Israel memasuki desa dan secara terencana membunuh seluruh penghuni rumah, dengan menggunakan senjata-senjata otomatis, granat, dan bom bakar; lalu mendinamit rumah yang ada penghuninya… Empat puluh rumah, sekolah desa, dan sebuah waduk dihancurkan. Dua puluh dua ternak dibunuh dan enam toko dijarah.
Jurnal Katolik terkenal The Sign, yang diterbitkan di Amerika Serikat, juga melaporkan pembantaian massal yang dilakukan selama serangan ini. Editor Ralph Gorman menerangkan pemikirannya sebagai berikut: “Teror menjadi sebuah senjata politik Nazi. NamunNazi tidak pernah menggunakan teror dengan cara yang lebih berdarah dingin dan tanpa alasan seperti yang dilakukan Israel dalam pembantaian di Qibya."
Orang-orang yang kemudian datang ke tempat pembantaian ini menyaksikan pemandangan yang mengerikan. Sebagian besar mayat mengalami luka tembak di belakang kepala, dan banyak yang tanpa kepala. Bersama orang-orang yang tewas di bawah reruntuhan rumah mereka, banyak wanita-wanita dan anak-anak tak berdosa yang juga dibunuh secara brutal.
Pembantaian Kafr Qasem, 1956: 49 tewas
Serangan di Kafr Qasem, ketika 49 orang tak bersalah, tanpa memandang wanita atau anak-anak, tua atau muda, dibunuh dengan brutal, terjadi pada 29 Oktober 1956. Pada hari itu juga, Israel melancarkan serangannya atas Mesir. Tentara garda depan Israel melakukan pembersihan sekitar pukul 4 sore, dan menyatakan bahwa mereka telah mengamankan perbatasan. Mereka berkata pada pejabat setempat di kota-kota perbatasan bahwa jam malam untuk kota tersebut mulai hari itu akan dimulai pukul 5 sore, bukan 6 sore seperti biasanya. Salah satu kota tersebut adalah Kafr Qasem, di dekat pemukiman Yahudi di Betah Tekfa.

Para penduduk kota baru diberitahu tentang jam malam tersebut pada pukul 4.45 sore. Pejabat setempat memberi tahu tentara Israel bahwa sebagian besar penduduk kota bekerja di luar kota, dan begitu mereka kembali dari kerjanya, mereka tidak mungkin mengetahui tentang perubahan tersebut. Pada saat yang sama, tentara Israel mulai mendirikan barikade di jalan masuk kota. Sementara itu, orang-orang yang bekerja di luar kota pun mulai kembali ke rumahnya. Kelompok pertama segera mencapai perbatasan kota. Apa yang terjadi berikutnya diceritakan oleh saksi mata Abdullah Samir Bedir:
Kami mencapai pintu masuk desa sekitar pukul 4.55 sore. Kami tiba-tiba dihadang oleh unit garda depan yang terdiri atas 12 tentara dan seorang pejabat, yang semuanya diangkut sebuah truk tentara. Kami memberi salam kepada pejabat dalam bahasa Ibrani, dengan berkata “Shalom Katsin”yang berarti “salam untuk Bapak,” tapi tak ada tanggapan. Dia kemudian menanyai kami dalam Bahasa Arab: “Apakah kalian bahagia?” lalu kami menjawab “Ya.” Para tentara mulai keluar dari truk dan sang pejabat memerintahkan kami untuk berbaris. Lalu ia menyerukan perintah ini kepada tentaranya: “Laktasour Otem,” yang berarti “Bereskan mereka!” Para tentara mulai menembak…
Bedir, yang melarikan diri dari percobaan pembantaian yang mengerikan ini dengan berjudi antara hidup dan mati, sebenarnya bukanlah satu-satunya saksi mata kekejaman ini. Mulai saat itu, tentara Israel menghentikan setiap kendaraan yang mencoba memasuki kota itu dan menembak mati orang-orang di dalamnya. Di antara mereka ada anak laki-laki berusia 15 dan 16 tahun, remaja putri, dan wanita hamil. Orang-orang yang mendengarkan keributan dan keluar melihat apa yang terjadi ditembak karena melanggar jam malam begitu mereka melangkah ke luar. Tentara Israel diperintahkan bukan untuk menahan, melainkan menembak mati semua yang melanggar jam malam.
Kejadian ini, yang dilaporkan seluruhnya dalam catatan resmi Parlemen Israel, adalah salah satu contoh yang paling mengejutkan dari kebijakan resmi Israel.
Pembantaian Khan Yunis, 1956: 275 tewas
Tentara Israel yang menyerang kamp pengungsi di Khan Yunis membunuh 275 orang. Pejabat PBB yang melakukan penyelidikan di tempat kejadian menemukan korban-korban yang telah ditembak di belakang kepalanya setelah tangannya diikat.
Pembantaian di Kota Gaza, 1956: 60 tewas
Dalam serangan ini, para Zionis membunuh 60 orang, termasuk wanita dan anak-anak.
Pembantaian Fakhani, 1981: 150 tewas
Akibat serangan udara Israel atas daerah Libanon, 150 orang tewas dan 600 luka-luka
Pembantaian di Mesjid Ibrahimi, 1994: 50 tewas
Pada hari Jum’at, 25 Februari 1994, suatu pembantaian mengerikan terjadi di Palestina. Dalam sebuah serangan yang dilakukan oleh seorang Yahudi Zionis atas umat Islam yang tengah sholat Jum’at di Mesjid Ibrahimi, lebih dari 50 orang Islam tewas dan hampir 300 orang luka-luka. Beberapa orang yang terluka kemudian tewas karena luka yang dideritanya.
Pembantaian ini dilakukan oleh seorang Yahudi yang tinggal di pemukiman Yahudi Kiryat Arba di Hebron. Sang teroris juga menjadi anggota cadangan di angkatan bersenjata Israel dan anggota sebuah organisasi teroris Zionis. Sumber-sumber di Israel melaporkan bahwa ia mengenakan seragam militer selama serangan tersebut.
Penyerang menyusup ke dalam mesjid dan bersembunyi di belakang sebuah tiang sewaktu orang Islam melaksanakan sholat Subuh. Ketika mereka tengah rukuk bersama, ia memberondong mereka dengan sebuah senapan mesin. Menurut laporan saksi mata, ia tidak melakukannya sendiri, ia hanya menarik picunya saja. Begitu senjatanya kosong, temannya mengganti dengan yang baru.
Setelah kejadian ini, tentara Israel mengepung mesjid itu dan mencegah wartawan mendekatinya. Begitu banyak orang yang tewas ketika para tentara ini menembaki orang-orang Islam Palestina yang berdemonstrasi di sekitar mesjid untuk memprotes serangan tersebut.
Pembantaian Qana, 1996: 109 tewas
Lebih dari 100 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, kehilangan jiwanya di kamp pengungsi Qana ketika mereka dibom oleh angkatan udara Israel. Pemandangan mengerikan karena pembantaian ini, termasuk anak-anak yang dipenggal kepalanya, tidak akan pernah terlupakan. Suatu tim pemeriksa dari PBB memastikan bahwa pembantaian ini disengaja.
Pembantaian Sabra dan Shatilla
"Saya harus membawa bayi-bayi dan menaruh mereka di dalam peti-peti berisi air untuk menghindari api. Ketika saya melihat mereka setengah jam kemudian, mereka masih membakar tempat itu. Bahkan di kamar mayat pun, mereka masih melakukan pembakaran selama berjam-jam.” Demikian Dr. Amal Shamaa dari rumah sakit Barbir, setelah amunisi fosfor Israel dibakar Beirut Barat, 29 Juli 1982
Operasi teroris Zionis untuk menakut-nakuti orang Palestina dan mengusir mereka dari tanah mereka setelah PD II mengakibatkan kematian ribuan orang-orang tak berdosa. Namun, serangan Israel atas kamp pengungsi Sabra dan Shatilla selama penyerangan Libanon 1982 akan tercatat dalam sejarah sebagai salah satu tindakan pembantaian etnis terburuk yang pernah dilakukan oleh Zionis. Selama serangan oleh kelompok Phalangis Kristen Libanon, dengan dukungan dan arahan tentara-tentara Israel, lebih dari 3000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, terbunuh. Penelitian dan penyelidikan setelah itu memperlihatkan bahwa Ariel Sharon, yang saat itu menteri pertahanan Israel dan sekarang perdana menteri, bertanggung jawab atas operasi tersebut. Karena serangan berdarah ini, sekarang pun ia masih dikenal sebagai “Tukang Jagal dari Libanon."
Apabila anda berkenan tolong download dan sebarkan presentasi ini:
1.Palestin (DOWNLOAD )
2.Palestin2 (DOWNLOAD )
3.Ebook Tragedi Palestin(DOWNLOAD )